Ada Kamu di Tiap Sabtuku

Duhai sayangku, cintaku,

Taukah kau selalu ada kamu di tiap Sabtuku?

Sabtu merindu yang penuh cemburu

kala yang lain asyik ‘ngguya-ngguyu’,

atau bahkan sedang hangat bobok berselimut bulu.

Aku hanya bisa menatap layar monitor yang berdebu

karena sudah seminggu ini kugunakan penuh napsu  *napsu ngejar setoran 🙂

Jalan-jalan ke toko buku selalu menyenangkan bersamamu,

meskipun ‘kausayat-sayat’ dompet ibu,

hingga hanya tersisa di dalam dompet sekian ribu,

tapi sungguh, ibu menikmati saat-saat kaubermanja itu.

Sekedar ‘becak-becakan’ juga asyik asalkan denganmu,

duhai gendhukku yang cantik dan lucu.

Mau kemana? Njowar, Citraland, atau Pasar mBulu?

Semua ibu turuti, sepanjang pak becak kakinya tidak kaku,

dia pun pasti akan setuju untuk membawamu kemana pun engkau mau.

Di tiap Sabtu ibu selalu tidak konsen mengerjakan segala sesuatu,

maunya bersamamu.

Manjat pohon atau apalah gitu…

Yang penting bisa memandangmu, mendekapmu, menciummu.

Masak tiap Sabtu kok ibu malah menciumi kertas dan bon-bon bau.

Sungguh terlaluuuu….

Ibu juga ingin bareng denganmu, Nang, cowok gantengku.

‘Ngopek’ mangga di kebun belakang penuh nyamuk mengganggu.

Ibu ingat saat kauloncat-loncat gembira meskipun masih bau.

Belum mandi tapi sudah ingin eksis narsis berfoto dengan mangga, persis deh kayak ibu 🙂

Sabtu merindu, sungguh kelabu…

Akankah selalu seperti itu?